Bagaimana melakukan Engine Brake/ memakai Rem Mesin?
Untuk mengurangi laju/ kecepatan mobil sebenarnya bisa dilakukan dengan dua cara yakni dengan menginjak pedal rem (mengaktifkan dan memanfaatkan rem pada mobil), cara yang kedua adalah dengan memanfaatkan mesin sebagai pengurang laju mobil atau biasa disebut Engine Brake.
Prinsip rem mesin adalah mengurangi kecepatan mobil dengan cara tidak menginjak gas (merelease pedal gas), saat pedal gas dilepas maka tidak ada pasokan BBM yang masuk ke mesin sehingga mesin bisa berfungsi sebagai penghambat laju kendaraan.
Melapaskan pedal gas ini lebih terasa efektif jika dibarengi dengan menurunkan gigi transmisi misalnya dari gigi 4 ke 3 lalu ke gigi 2, biasanya mobil memakai gigi tiga dan dua saat melakukan engine brake ini, jika turunan sangat tajam baru gunakan gigi 1.
Caranya cukup mudah yakni masukkan transmisi ke gigi yang lebih rendah (3, 2 atau 1 tergantung tingkat turunan dan kondisi jalan) lalu lepaslah gas perlahan-lahan sampai terlepas sempurna...bantulah dengan injakan pedal rem jika membutuhkan.
Pada kondisi apa rem mesin efektif digunakan? yakni pada jalan turunan yang panjang, misalnya dari daerah puncak bogor atau daerah ketinggian menuju ke dataran rendah. Jika kita tidak memakai rem mesin alias hanya memakai rem kaki/ rem standar maka sangat berresiko jika injakan dilakukan secara terus menerus tanpa henti.
Resiko paling sering terjadi adalah rem menjadi sangat panas akibat gesekan antara logam (kampas rem dan cakram) secara terus menerus, jika salah satu komponen tidak tahan terhadap panas yang sangat tinggi ini maka salah satu logam kehilangan efektifitas cengkraman/ traksi, hal ini yang menyebabkan rem blong (tidak bisa di rem/ rem gagal fungsi). Sebenarnya jika memang terpaksa harus menginjak terus-menerus rem, cara terbaik menghindari rem blong adalah dengan beristirahat ketika merasa rem sudah tidak efektif lagi (mulai terasa kemampuan idealnya berkurang). Istirahat di pinggir jalan barang 1 jam sambil melepas lelah dan juga mendinginkan rem bisa menjadi solusi terbaik menghindari rem kepanasan.
Inilah gunanya engine brake yakni membantu/ menringankan kerja sistem pengereman agar rem menjadi lebih awet dan berfungsi lebih lama, dengan adanya rem mesin diharapkan sistem rem akan bekerja hanya ketika dia dibutuhkan (sangat perlu) sedangkan tugas menuruni turunan panjang cukup diberikan pada engine brake saja.
Jaman sekarang mobil matic sangat banyak dan jumlahnya tak kalah dari mobil manual, sebenarnya mobil matic juga memiliki sistem rem, cara mengaktifkannya yakni dengan memasukkan pada gigi rendah (2 dan 1, atau D2 dan L). Pada mobil matic ini memang engine brake tidak seefektif mobil-mobil manual karena pada mobil manual gigi tidak bisa berpindah secara otomatis, berbeda dengan pada mobil matic. Nah suatu saat dalam pengereman mobil matic mulai kehilangan traksi, cukup pedal gas diinjak spontan (kejut) lalu dilepas lagi maka sistem transmisi akan menghubungkan kembali hambatan mesin dengan roda (traksi kembali ada).
Untuk mobil matic memang rem kaki akan lebih banyak dipakai daripada rem kaki mobil manual, akan tetapi dengan mengetahui karakter rem mesin mobil matic maka kita bisa lebih siap dan waspada, lebih sering mendinginkan rem saat dirasa cengkraman pada cakram sudah mulai tidak menggigit (itu tanda-tanda awal rem akan blong), segera pinggirkan sambil menum kopi di warung sambil menunggu suhu rem dingin lalu jalan lagi.
Ada kalanya di jalan yang menurun tertulis rambu "jalan menurun, gunakan gigi 1" ini artinya pakai rem mesin anda
Prinsip rem mesin adalah mengurangi kecepatan mobil dengan cara tidak menginjak gas (merelease pedal gas), saat pedal gas dilepas maka tidak ada pasokan BBM yang masuk ke mesin sehingga mesin bisa berfungsi sebagai penghambat laju kendaraan.
Melapaskan pedal gas ini lebih terasa efektif jika dibarengi dengan menurunkan gigi transmisi misalnya dari gigi 4 ke 3 lalu ke gigi 2, biasanya mobil memakai gigi tiga dan dua saat melakukan engine brake ini, jika turunan sangat tajam baru gunakan gigi 1.
Caranya cukup mudah yakni masukkan transmisi ke gigi yang lebih rendah (3, 2 atau 1 tergantung tingkat turunan dan kondisi jalan) lalu lepaslah gas perlahan-lahan sampai terlepas sempurna...bantulah dengan injakan pedal rem jika membutuhkan.
Pada kondisi apa rem mesin efektif digunakan? yakni pada jalan turunan yang panjang, misalnya dari daerah puncak bogor atau daerah ketinggian menuju ke dataran rendah. Jika kita tidak memakai rem mesin alias hanya memakai rem kaki/ rem standar maka sangat berresiko jika injakan dilakukan secara terus menerus tanpa henti.
Resiko paling sering terjadi adalah rem menjadi sangat panas akibat gesekan antara logam (kampas rem dan cakram) secara terus menerus, jika salah satu komponen tidak tahan terhadap panas yang sangat tinggi ini maka salah satu logam kehilangan efektifitas cengkraman/ traksi, hal ini yang menyebabkan rem blong (tidak bisa di rem/ rem gagal fungsi). Sebenarnya jika memang terpaksa harus menginjak terus-menerus rem, cara terbaik menghindari rem blong adalah dengan beristirahat ketika merasa rem sudah tidak efektif lagi (mulai terasa kemampuan idealnya berkurang). Istirahat di pinggir jalan barang 1 jam sambil melepas lelah dan juga mendinginkan rem bisa menjadi solusi terbaik menghindari rem kepanasan.
Inilah gunanya engine brake yakni membantu/ menringankan kerja sistem pengereman agar rem menjadi lebih awet dan berfungsi lebih lama, dengan adanya rem mesin diharapkan sistem rem akan bekerja hanya ketika dia dibutuhkan (sangat perlu) sedangkan tugas menuruni turunan panjang cukup diberikan pada engine brake saja.
Jaman sekarang mobil matic sangat banyak dan jumlahnya tak kalah dari mobil manual, sebenarnya mobil matic juga memiliki sistem rem, cara mengaktifkannya yakni dengan memasukkan pada gigi rendah (2 dan 1, atau D2 dan L). Pada mobil matic ini memang engine brake tidak seefektif mobil-mobil manual karena pada mobil manual gigi tidak bisa berpindah secara otomatis, berbeda dengan pada mobil matic. Nah suatu saat dalam pengereman mobil matic mulai kehilangan traksi, cukup pedal gas diinjak spontan (kejut) lalu dilepas lagi maka sistem transmisi akan menghubungkan kembali hambatan mesin dengan roda (traksi kembali ada).
Untuk mobil matic memang rem kaki akan lebih banyak dipakai daripada rem kaki mobil manual, akan tetapi dengan mengetahui karakter rem mesin mobil matic maka kita bisa lebih siap dan waspada, lebih sering mendinginkan rem saat dirasa cengkraman pada cakram sudah mulai tidak menggigit (itu tanda-tanda awal rem akan blong), segera pinggirkan sambil menum kopi di warung sambil menunggu suhu rem dingin lalu jalan lagi.
Ada kalanya di jalan yang menurun tertulis rambu "jalan menurun, gunakan gigi 1" ini artinya pakai rem mesin anda
0 comments: